Laporan PKL Koki

Posted: February 17, 2011 in Kuliah Perikanan
Tags: ,

Iseng ah posting laporan PKL kemaren yang belum direvisi,hehe..tapi cuma sebagian

 

BAB III
KEGIATAN YANG DILAKUKAN

3.1 Biologi Maskoki
Maskoki yang terdapat di BBPBAT Sukabumi ada dua jenis maskoki yaitu jenis tosa dan oranda. Keduamya memiliki ciri khas yang berbeda.

(1) Tosa
Koki jenis ini tubuhnya agak bundar dengan sirip punggung, dada, dan perut serta ekor yang relative panjang. Koki jenis tosa jika tumbuh dengan baik panjang sirip ekornya dapat melebihi panjang tubuhnya. Koki jenis ini dikenal juga dengan sebutan veil tail.

tosa

Keunikan maskoki tosa terletak pada bentuk tubuh yang bulat dan sirip ekor yang lebar terangkat tinggi. Menurut para penggemar koki, Tosa ini adalah koki yang paling memikat hati untuk dilihat. Selain tampak dari tubuh dan siripnya, keindahan koki ini terlihat dari gerakannya yang sangat serasi saat berenang seperti orang yang sedang menari.

(2) Spenser
Maskoki ini di luar negeri dikenal sebagai Oranda. Koki ini sepintas mirip dengan lion head, jambul dikepalanya berwarna oranye sampai merah. Postur tubuhnya bulat panjang dengan punggung agak membungkuk dan bersirip punggung. Ekor panjang dan membuka lebar. Keunikan maskoki ini terletak pada jambul dikepala yang tinggi dan besar.

oranda

Warna tubuh oranda bermacam-macam, ada yang kuning keemasan, merah polos, merah putih, hitam polos, dan kaliko (dasar tubuh putih dengan belangbelang dan totol-totol warna warni). Bentuk tubuhnya pendek dan agak gemuk berkombinasi dengan sirip-sirip yang panjang melambai-lambai. Semakin gemuk tubuh, semakin mahal harganya. Selain itu tubuh, sirip ekor juga dihargai selangit jika bentuknya melebar dan simetris.

 

(3) Blackmoor
Ikan maskoki dengan ciri warnanya yang hitam kelam. Pada usia muda ikan ini berwarna coklat kemerahan.Bentuk kepala koki jenis ini mirip dengan tosa adapun ekornya seperti kipas dan matanya berkembang seperti maskoki
teleskop.

blackmoor

3.1.1 Morfologi dan Klasifikasi
Bentuk kepala maskoki menentukan tipe dan penamaannya. Kepala tanpa jambul dengan ukuran kecil seperti kepala maskoki mutiara atau tossa disebut kepala tikus atau rat head. Kepala dengan bentuk mirip kepala katak seperti kepala maskoki mata balon disebut frog head. Sementara kepala dengan bagian depan hidung membentuk jambul seperti maskoki pompom atau pompom head. Mas koki memiliki ciri-ciri bentuk tubuh pendek dan bulat, mata lebar dan
besar, di dalam air. Pada beberapa jenis mas koki, bagian atas kepala dan pipinya tampak ditumbuhi tumpukan daging tebal, sehingga jika dilihat sepintas bentuknya mirip kepala singa. Mata ikan mas koki umumnya berkuran besar, dan tidak bisa membuka dan menutup. Bentuk mata dari ikan maskoki berbeda-beda. Bentuk ini dapat digunakan sebagai salah satu cara mengidentifikasi maskoki. Mas koki memiliki sisik yang berderet rapi, mengilap dan menutupi tubuh sepeti genteng rumah. Warnanya cukup menarik dan variatuf. Umumnya, sisik maskoki berwarna metalik, merah, kekukning-kuningan, kuning, hijau, hitam, atau gabungan dari warna-warna tersebut. Mas koki jantan memiliki warna yang mencolok atau terang serta gesit dalam bergerak. Berbeda dengan mas koki betina, warna mas koki betina tidak seterang mas koki janta dan memiliki gerakan lamban. Begitu pula dengan bentuk  tubuhnya, mas koki jantan memiliki bentuk tubuh ramping dan dan panjang, sedangkan mas koki betina memiliki tubuh gendut, punggungnya agak melengkung ukuranya lebih pendek dan perutnya lebih besar. Maskoki tidak memiliki pelupuk mata sehingga tidak dapat membuka dan menutup. Lensa matanya juga tidak dapat berkontraksi luas. Jarak pandangnya dekat dan terbatas sehingga ketika mencari makan, maskoki mengandalkan penciumannya. Ada beberapa tipe mata yang menjadi ciri khas dan penamaan maskoki. Sisik maskoki berfungsi sebagai pewarna tubuh. Sisik mengandung Kristal guanine (C5H5N5O) sebagai bahan pembentuk warna. Di bawah deretan sisik terdapat kelenjar lendir yang berfungsi sebagai pelindung dari serangan penyakit dan penahan terhadap benturan. Bentuk dan warna maskoki menjadi ciri khas dan penamaan maskoki. Sisik yang menonjol dan berkilau layaknya mutiara disebut sisik mutiara. Sirip maskoki mempunyai dua fungsi pokok, yakni sebagai alat keseimbangan dan sebagai tenagan gerak yang dibantu oleh kontraksi otot tubuh atau otot ekor. Sirip maskoki terdiri dari sirip dada (pectoral fin), sirip perut (pelvic fin) , sirip punggung (dorsal fin), sirip dubur (anal fin), dan sirip ekor (caudal fin). Sirip perut dan sirip dada bekrjasama dengan gelembung udara berfungsi sebagai pengendali dan daya dorong tubuh untuk melekukan gerakan keatas dan kebawah. Sirip punggung dan sirip belakang berfungsi untuk menjaga agar tubuh tidak bergulir ke samping. Seperti namanya, sirip punggung maskoki
terletak di bagian punggung. Sementara itu, sirip belakang terletak didepan sirip ekor yang berdekatan dengan lubang kelamin. Bentuk sirip maskoki cukup bervariasi, terutama sirip ekornya. Sirip ekor maskoki ada yang tunggal, berpasangan, atau gabungan dari bentuk tunggal dan bentuk berpasangan. Bagian ujung ekor pada sirip gabungan tampak menggarpu, membulat dan memanjang.

Klasifikasi maskoki adalah sebagai berikut :
Filum : Chordata
Sub Filum : Vertebrata
Kelas : Osteichtyes
Ordo : Ostariophysi
Famili : Cyprinidae
Genus : Carassius
Spesies : Carassius auratus

Pemberian nama ilmiah ini tidak terlepas dari sejarah maskoki. Seperti diketahui, awalnya maskoki bernama ilmiah Cyprinus auratus, kemudian diubah menjadi Carassius auratus. Penetapan nama ilmiah tersebut didasarkan pada penelusuran sejarah perkembangbiakan maskoki di China. Meskipun maskoki sudah berubah bentuk dan warna, tetapi maskoki yang ada saat ini merupakan hasil pengembangbiakan Carassius auratus.

3.1.2 Kebiasaan Hidup
Maskoki tergolong mudah menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Ikan maskoki ini lebih cocok hidup di perairan beriklim tropis atau kisaran suhu 27- 30C dengan pH dan kesadahan normal. Kondisi lingkungan yang ideal menjadi factor penting dalam memaksimalkan pertumbuhan dan produktivitas koki. Di daerah yang mempunyai 4 musim, maskoki melakukan aktivitasnya pada musim semi yaitu, ketika suhu lingkungan mencapai 12-20oC sehingga mampu memijah sepanjang tahun. Air yang digunakan sebagai media hidup maskoki harus memiliki perbandingan gas karbondioksida (CO2) dan gas oksigen (O2) yang seimbang. Kadar CO2 yang lebih tinggi maka akan mangakibatkan maskoki mati.

Maskoki senang hidup di air yang jernih dan bersih, dapat hidup di air keruh dan jenis-jenis air lainnya asal kadar oksigennya terjamin. Di daerah tropis ternyata cukup baik untuk perkembangbiakan ini. Untuk pemeliharaan dalam akuarium diperlukan khusus karena air dalam akuarium cepat kekurangan oksigen karena tempatnya kecil sehingga kandungan oksigen pun terbatas.

3.2 Perawatan Induk
3.2.1 Wadah
Pemeliharaan induk maskoki di BBPBAT Sukabumi menggunakan wadah berupa bak bulat yang terbuat dari bak fiber dengan diameter 1,5 m, tinggi 0,7 m, dan kedalaman air ± 0,5 m dengan pipa saluran pengeluaran air (outlet) berukuran 2 inchi yang terletak ditengah-tengah bak dan pipa ( inlet ) yang terbuat dari pipa PVC 0,5 inchi. Saluran pembuangan terbuat dari pipa paralon, dengan lubang – lubang kecil berdiameter 0,5 cm di baian bawahnya untuk mencegah induk keluar dari bak tetapi air tetap mengalir tanpa terjadi peluapan air. Fiber glass yang terdapat pada lab ikan koki ini sebanyak 14 buah (yang digunakan 9 buah dan sisanya tidak digunakan dengan alasan rusak.) Ukuran bak yang tidak terlalu luas memudahkan dalam pengontrolan pemberian pakan, pengelolaan air dan pembersihan bak, sehingga pemeliharaan induk dilakukan secara terkontrol.

Gambar 7. Bak Fiber Untuk Pemeliharaan dan Pemijahan

3.2.2 Induk
Induk ikan mas koki yang terdapat di BBPBAT Sukabumi ada 3 jenis yaitu maskoki jenis Tosa, Spenser, dan Black moor yang rata-rata berumur kurang lebih 8 bulan. Panjang induk antara 6-7 cm. Induk jantan dan induk betina dipelihara pada tempat yang sama, hal ini memang berlainan dengan apa yang telah umum dilakukan masyarakat, yaitu memisahkan induk jantan dan betina. Induk dipelihara dengan ketinggian air sama dengan tinggi tubuhnya sekitar 10 – 15 cm.

3.2.3 Pakan
Pakan yang diberikan berupa pellet apung. Pada wadah yang sama induk dipelihara dengan memberi makan 2 kali sehari, pagi dan sore tetapi jika hendak dipijahkan induk diberi makan pada pagi dan siang. Sedangkan pemberian pakan untuk larva atau benih berupa pellet yang sebelummnya ditumbuk terlebih dahulu, atau dapat berupa pakan alami seperti artemia, daphnia, dan kuning telur bebek yang telah direbus, hal ini dikarenakan bukaan mulut larva yang masih kecil.

3.2.4 Kualitas Air
Media pemeliharaan induk memerlukan air yang bersih dan memiliki oksigen yang cukup tinggi. Maskoki termasuk ikan yang mampu dengan berbagai variasi kualitas air dan suhu. Nilai pH yang ideal untuk pertumbuhan maskoki dari
6 hingga 7. Maskoki mampu beradaptasi dengan baik, syaratnya maskoki terlebih dahulu harus diaklimatisasi, dengan tujuan agar terbiasa dengan lingkungan barunya. Maskoki sangat sensitif terhadap klorin yang biasanya digunakan pada air olahan, untuk itu sebelum memelihara ikan maskoki sebaiknya air dibiarkan minimal 24 jam dengan tujuan mengendapkan klorin yang ada dan dapat juga ditambahkan zat anti klorin.

Pemasangan pompa air tadi bertujuan untuk menciptakan sirkulasi ( aliran air ) dalam wadah pemeliharaan induk sehingga air tetap bersih. Sirkulasi air tersebut juga dapat membantu distribusi oksigen dan dapat menghanyutkan sisa – sisa metabolisme, bahkan sirkulasi air tersebut dapat menekan daya racun yang terkandung dalam air.

3.2.5 Hama dan Penyakit
Penyakit pada maskoki bisa disebabkan oleh pakan yang diberikan kurang bersih, air akuarium kotor, atau peralatan seperti serokan, sekop net, selang penyifonan sudah terkontaminasi bibit penyakit. Jenis penyakit yang menyerang
maskoki ada beberapa macam. Penyebabnya bisa oleh bakteri, jamur, protozoa, dan kutu parasit. Gejala yang ditimbulkan juga berbeda-beda, seperti gatal, kehilangan nafsu makan, terjadi pendarahan dikulit dan kesulitan bernafas.

Berikut ini diuraikan jenis penyakit yang umum menyerang maskoki di
BBPABT Sukabumi :

(1) Penyakit Kutu Parasit
Kutu parasit termasuk golongan udang renik, family Copepoda dengan nama ilmiah Argullus indicus. Tubuhnya bulat seperti kura-kura berwarna hijau muda transparan. Kutu parasit ini mengisap darah maskoki. Maskoki yang terserang menjadi liar, dan tampak menggesek – gesekkan punggungnya pada dasar kolam, kehilangan nafsu makan, dan bisa menyebabkan kematian. Untuk mengatasinya dapat menggunakan pinset atau tangan dengan cara mengambil argullus yang menempel pada tubuh maskoki. Untuk lebih memberantasnya kita dapat menggunakan NaCl dtau Kalium
Permanganat.

(2) Penyakit Bercak Merah
Penyebab penyakit ini adalah Aeromonas sp. Gejala awal ditandai dengan terlepasnya lendir dari tubuh maskoki. Selanjutnya, kondisi fisik maskoki segera turun drastis, gerakannya menjadi lambat dan napasnya tersengalsengal. Pada bagian tubuh terlihat bercak-bercak merah dan akhirnya maskoki mengalami kematian. Aeromonas sp. Adalah bakteri paling ganas menyerang maskoki dalam jumlah banyak hanya dalam waktu 2-3 hari. Penyakit ini menular dan maskoki yang sudah terserang jarang bisa bertahan hidup. Penyebab timublnya penyakit ini adalah kondisi air yang buruk, kandungan nitrit tinggi dan DO (Disolved Oksigen) rendah. Pencegahannya dapat dilakukan dengan cara meningkatkan kandungan oksigen terlarut di dalam air, ini dapat dilakukan dengan pemberian Oxydan dengan dosis seperti yang tertulis pada kemasan. Sedangkan untuk mengontrol kadar nitrit, dilarutkan Seper Clean C atau tetra Black Water dengan dosis 1 tetes/5 liter air.

3.3 Pemijahan
3.3.1 Wadah
Wadah yang digunakan dalam proses pemijahan adalah bak fiber, yang mana sama dengan wadah pemeliharaan induk.
Telur maskoki bersifat menempel, maka diperlukan substrat tempat untuk menempel telur. Substrat yang digunakan berupa tali plastic yang telah disisir dengan rapi, substrat-substrat tersebut dibersihkan agar telur yang menempel tidak terkena penyakit setelah itu substart diletakan dadalam wadah pemijahan.

Gambar 10. Kakaban Untuk Menempelnya Telur Maskoki

3.3.2 Seleksi Induk
Salah satu faktor yang mendukung keberhasilan suatu pemijahan adalah induk, oleh karena itu sebelum pemijahan perlu dilakukan seleksi induk. Perbandingan induk ikan maskoki yaitu 2:1, dimana jantan harus lebih banyak dari betina, hal ini bertujuan agar telur yang dikeluarkan oleh sang betina dapat terbuahi seluruhnya oleh jantan. Seleksi induk dilakukan untuk mendapatkan induk yang benar-benar baik. Faktor yang perlu diperhatikan dalam menyeleksi induk ikan maskoki adalah induk yang telah matang kelamin, sehat, tidak mengalami stress, tubuh normal, tidak cacat, dan tidak terserang penyakit. Ciri-ciri induk jantan yang telah matang gonad apabila perut diurut kearah pangkal anus akan keluar cairan sperma berwarna putih susu, sedangkan induk betina yang telah matang gonad perut terlihat membesar kearah belakang (kearah anus), bila diraba terasa lembek, lubang kelamin membengkak dan berwarna kemerahan dan apabila diurut pada bagian perut kearah pangkal anus akan keluar telur (cairan berwarna kuning). Untuk membedakan induk jantan dan induk betina dapat dilakukan dengan cara melihat cirri-cirinya sebagai berikut :

 Induk jantan. Pada bagian sirip dada terdapat bintik-bintik bulat dan apabila diraba akan terasa kasar. Anus berbentuk oval dan halus.

 Induk betina. Pada bagian sirip tidak terdapat bintik-bintik bulat, dan apabila diraba akan terasa halus. anus berbentuk bulat dan kasar.

3.3.3 Teknik Pemijahan
Teknik pemijahan ikan maskoki ada beberapa teknik yaitu alami, semi buatan dan buatan. Pada pemijahan alami, ikan dibiarkan memijah sendiri tanpa campur tangan manusia, cukup hanya diberi kakaban untuk penempelan telurya. Pemijahan semi buatan dilakukan pertama kali yaitu dengan menggunakan perangsang berupa ovaprim untuk mempercepat pematangan gonad, setelah itu ikan dibiarkan memijah secara alami. Sedangkan pada pemijahan buatan tahap pertama yang dilakukan adalah penyuntikan induk dengan ovaprim, setelah itu ikan diletakkan berpasangan, ketika ikan terlihat saling mengejar maka ikan diambil dari wadahnya dan dilakukan striping untuk pengeluaran sperma dan telur, setelah itu telur dan sperma disatukan dalam wadah yang sama dan direndam air. Pada Praktik Kerja Lapang ini teknik yang dilakukan adalah teknik pemijahan alami secara massal, dimana induknya tidak hanya satu yaitu 5 betina dan 10 jantan.

Karena induk telah dipelihara dalam satu wadah sebelumnya, maka kita tidak perlu memindahkan induk dalam wadah yang sama. Induk diberi makan pada pagi hari (07.00), dan pada siang hari (13.00) induk diberi makan kembali. Pada pukul 16.00 paralon yang menjadi penutup bak fiber dibalikkan sehingga lubangnya yang semula berada dibawah menjadi diatas, hal ini bertujuan agar permukaan air dalam bak fiber naik sehingga merangsang koki untuk memijah
pada malam hari. Prinsip rangsangan ketinggian ini adalah memanfaatkan kesukaan koki terhadap ketinggian air, pada pemeliharaan induk ketinggian air hanya sebatas pada tinggi tubuhnya. Koki tidak dapat memijah pada kondisi ketinggian air rendah maka ketika air ditinggikan maka koki – koki tersebut akan langsung memijah.
Selain membalikkan paralon untuk meninggikan air hal berikutnya adalah pemberian kakaban sebagai media menempelnya telur. Pada satu wadah bak fiber diberi 2 – 3 buah kakaban atau bisa lebih. Setelah semua tahap dilakukan maka pada pagi harinya telur telah dapat dipanen.

Gambar 11. Telur Koki Terlihat Menempel Pada Kakaban

3.3.4 Penetasan
Setelah telur terlihat menempel di kakaban maka kakaban yang berisi telur tersebut dipindahkan ke bak penetasan. Tempat penetasan telur dilakukan di bak dengan air mengalir, tetapi bak tersebut diberi hapa agar memudahkan pemanenan larva dan agar telur atau larva yang telah menetas tidak mengalir terbawa arus air. Tetapi tidak semua telur yang dihasilkan dapat menetas, adapula telur yang gagal atau tidak dibuahi oleh sperma, telur yang tidak dibuahi ini akan berwarna putih susu dan tidak dapat menetas menjadi larva koki. Telur-telur maskoki rata-rata menetas dalam waktu 2 – 3 hari. Suhu akan mempengaruhi penetasan telur, suhu optimum untuk penetasan telur ikan maskoki berkisar antara 270C.

3.3.5 Pemeliharaan Larva
Larva yang telah menetas masih memiliki cadangan makanan berupa kuning telur, jadi larva maskoki tidak perlu diberi pakan selama 3 hari, karena cadangan makanan larva baru akan habis setelah umurunya 3 hari. Cadangan makanan larva maskoki habis barulah diberi pakan berupa pakan alami yaitu daphnia yang disaring atau artemia. Setelah larva berumur 11 sampai 18 hari diberi makan daphnia tanpa disaring. Pemberian pakan daphnia sebanyak yang diperlukan dan diberikan sedikit demi sedikit. Pakan diberikan pada larva sebanyak dua kali sehari, yaitu pada pukul 07:00-08:00 dan pada pukul 16:00-17:00 WIB. Pada umur 4 hari larva telah dapat dipindahkan ke hapa yang dipasang dikolam, hal ini dilakukan karena dalam kolam lebih banyak terdapat pakan alaminya sehingga larva dapat tumbuh cepat.

3.4 Pembesaran
Pembesaran maskoki dapat dilakukan secara konvensional di kolam besar (luas) tanpa dilakukan pengelolaan pakan dan pembesaran secara intensif yang terkontrol dan dikelola dengan baik. Benih maskoki yang masih berukuran kecil cukup resisten terhadap perubahan lingkungan atau serangan musuh alami berupa hama dan penyakit, maka pemeliharaan secara intensif lebih menekankan pengelolaan pakan.

Gambar 13. Hapa untuk Pembesaran Maskoki

Pembesaran dilakukan di kolam dengan menggunakan hapa. Hapa merupakan sarana pembesaran bisa juga digunakan sebagai sarana pembenihan,hapa dibuat dari potongan kain strimin (kain nilon atau kain trilin) berbentuk kotak dan dilengkapi tali pengikat yang dipasang pada setiap sudut pertemuan antar lembaran kain.Sebelum melakukan pembesaran ikan maskoki di kolam, terlebih dahulu dipersiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan. Pembesaran menggunakan hapa yang berukuran 1x2x1 meter, hapa diperiksa sebelumnya misalnya terdapat hapa yang bocor, maka dijahit terlebih dahulu. Hapa siap dipasang dengan menggunakan patok yang sudah tersedia di kolam, setelah itu hapa diberi pemberat dengan batu atau alat pemberat guna menyeimbangkan hapa tersebut dikolam. Ikan siap ditebar dengan jumlah perlakuan yang berbeda pada setiap hapanya. Ikan sebelumnya diambil sampling dengan diukur berat terlebih dahulu, lalu dimasukkan kedalam hapa yang sudah disiapkan. Sampling yaitu teknik mengambil contoh pada suatu objek. Sampling ini berfungsi untuk mengetahui kesehatan dan kondisi ikan, pertambahan berat harian, tingkat kelangsungan hidup, serta Biomassa. Untuk mengamati pertumbuhan dan kelangsungan hidup di lakukan sampling selama 1 minggu sekali. Data yang di peroleh di gunakan untuk menentukan jumlah (dosis) pakan harian. Setiap 1 minggu sekali dilakukan sampling, dengan tujuan untuk mengetahui laju pertumbuhan ikan maskoki. Sampling diambil sebanyak 5 ekor ikan setiap hapanya, lalu diukur berat dan panjangnya.

 

kalo mau donlod file lengkapnya disini (link nyusul)

Comments
  1. rizkadrs says:

    ydh. Ditunggu ya.. Makasi 🙂

  2. kokikiku says:

    mas buat tempat penetasan telor saya baca diatas ditempat air mengalir, klo telor goyang2 apakah dapat membahayakan telor?

    • chfajrin says:

      ga membahayakan kok, asalkan air yang mengalirnya ga terlalu deras, kalo terlalu deras bisa lepas si telor dari substrat (walau kemungkinan kecil). Fungsi air mengalir ini selain menambah DO juga meminimalisir parasit.

  3. Luthfi says:

    boleh minta softcopyny ga, kebetulan mau pkl d BBPBAT Sukabumi juga.. hehe

  4. Bagus says:

    ditunggu softcopy nya ya…
    btw aku lagi pkl di bbpbat kok gak ada kolam hapa nya ya??

  5. Jonathan says:

    Permisi rekan2 semua, nama saya Jonathan, saya termasuk pemula dalam hal memelihara ikan mas koki.

    Saat ini saya memelihara 4 ekor ikan ( 2 mas koki , 2 mas mutiara ) ,,
    ikan mas koki secara fisik lebih besar sedikit dibanding ikan mutiaranya..kalau ditaksir 100 : 75 ( mas koki : mas mutiara) ,,

    yang saya mau tanyakan begini :
    Pernah salah satu ikan mas koki ini asyik mengejar ikan mutiaranya secara bergantian . ikan mas koki mengejar mutiara A & mutiara B secara silih berganti…
    Pertama saya pikir mgkin mereka main2kah ? atau ikan mutiarany diserang(diganggu) ya ?
    Kasihan juga,,saya takut nanti ikan mutiaranya malah lemas >.<

    Mohon masukannya ya,, terima kasih

    • chfajrin says:

      bisa jadi itu indikasi si ikan maskoki (jenis apa ya?) adalah jantan yang siap memijah, dan si mutiara itu kemungkinan betina.

      soalnya ikan koki si jantan akan lebih agresif ketika siap kawin..saran saya kalo si ikan tidak dikawin kan, pisahkan saja dulu.

  6. reivan says:

    mau tanya dong, oranda sya baru dibeli bbrp hari lalu tpi knp sekrang dia gak mau makan ya? trus di ekornya ada garis2 merah dan di siripnya ada putih2 gtu.
    mohon bantuannya.
    terimakasih

    • reivan says:

      tambahan, oranda saya itu saya masukkan ke dalam aquarium bulat bersama dengan 2 ekor pencer, 1 ekor tosck, 1 ekor redcap, dan 1 ekor bubble eye. aquariumnya saya isi dengan air sumur.
      mau tnya lagi :
      1. apa aquarium bulat tidak memungkinkan menggunakan filter ya?
      2. bagaimana caranya agar jambul di kepala cepat mmbesar?
      3. ada tips gak apa yg sebaiknya saya lakukan saat ingin membeli ikan lagi? langkah2 apa yg harus saya lakukan untuk menggabungkan ikan baru dgn ikan lama agar tidak mati atau sakit? soalnya sbnrnya saya beli 3 ekor oranda baru dan dlm 3 hari 2 oranda’nya mati, tinggal satu ini.
      4. saya skrng cuma mnyiapkan obat untuk luka dan garam aquarium, ada yg lainnya gak ya yang saya butuhkan untuk perawatan?
      5. aquarium saya kok kusam ya? tapi dibagian luarnya dan gak bisa dibersihkan walau sudah saya sikat? asumsi saya aquarium yg bagian luar itu trkena cipratan air dr aquarium dan saya kira itu jamur.
      mohon bantuannya.
      terima kasih.

    • chfajrin says:

      ikan anda sakit bung.
      kalo bintik ato garis merah namanya bercak merah disebabkan oleh aeromonas, pengobatannya cukup manipulasi salinitas.
      kalo bintik merah yang bahaya, white spot,,penyakit ini gampang nular disebabkan oleh ichtyopyirius karena suhu air terlalu dingin.
      Pisahkan ikan yang terkena white spot, tingkatkan suhu air, kasih obat kayak metilen blu ato fish all.

  7. chfajrin says:

    saya kirim soft filenya kemana?

    di bbpbat hapanya pasang sendiri

  8. yasintia says:

    boleh minta softfile nya? saya mau pekael objeknya ikan mas koki tapi blum tau diapakan ikan mas kokinya (.__. )

  9. mizi says:

    mau tanya ni

    tanaman air yang bagus untuk mas koki ap ya

  10. leo says:

    alo gan apakah plihara ikan koki perlu di kasih heater?klu emng perlu harus di setel brp suhu ny?coz ikan koki saya kyk kena jamur putih kyak kapas gtu..

  11. fredika says:

    salam kenal,,,
    mas aq boleh mintak soft kopiny ga?
    ini email aq,,,, tolong dikirim ya?
    freydika12@gmail.com thanks banget sebelumnya aq butuh buat bahan penelitian q soalnya,,,,

Leave a comment